Selasa, 13 November 2012

Walt Disney - sukses story edisi pertama


Hidup di dunia adalah persoalan jual – beli. Apapun profesi yang sedang anda lakukan adalah tentang jual – beli. Bahkan dalam kehidupan sosial pun kita tidak pernah luput dari proses jual-beli. Menjual banyak sama artinya dengan untung besar, dan keseringan membeli sama artinya dengan konsumtif (tidak produktif). Dalam hitungan dagang penjualan harus menghasilkan nilai lebih tinggi dibanding pembelian, ini normal. Hal tidak normal jika terjadi sebaliknya. Saya tidak akan mengajarkan bagaimana cara menjual sebab saya percaya strategi agar menghasilkan jualan besar lebih cenderung dipengaruhi oleh karakter seseorang. Disini saya hanya ingin menyadur ulang kisah-kisah sukses dari tokoh-tokoh besar dunia dan pada bagian pertama kisah akan saya angkat tulisan tentang Walt Disney.


Sejak kecil saya sudah mengenal ikon-ikon kartun seperti Mickey Mouse, Donald Duck, Snow White, dan sebagainya. Dan yang pasti ikon-ikon tersebut telah memberi warna tersendiri pada masa kecil saya. Namun tahukah anda bahwa dengan ikon-ikon tersebut Walt Disney menghasilkan USD 1,3 milyard ?
Walt Disney adalah sosok manusia yang rendah hati, yang pernah mengalami drop out dari sekolahnya. Bahkan, dalam hidupnya, Walt Disney mengalami kebangkrutan sampai menguras uangnya selama empat kali. Membuatnya mengalami bencana keuangan dan guncangan bisnis yang cukup hebatNamun, keajaiban terjadi. Walt Disney tidak menyerah. Ia mampu mengubah tokoh-tokoh binatang di garasi mobilnya menjadi maha bintang animasi yang luar biasa dan terkenal ke seluruh dunia. Kunci kebangkitan Walt Disney terletak pada sikapnya yang tidak mau menyerah pada apa yang dipercayainya. Sampai ia menemukan dan menerapkan sebuah langkah revolusioner yang di sebut imageneering yang berasal dari dua kata yaitu "imagination" dan "engineering." Istilah ini dikembangkan Walt Disney pada tahun 1967. Inilah langkah kreatif sang maestro. Menggabungkan dua kata dalam satu tindakan.
Kunci imageneering juga terungkap oleh salah satu tokoh penting di Disney. Menurutnya, ada tiga sisi penting pada Walt Disney yang muncul ke rapat setiap hari. Ketiganya adalah Si Pemimpi (the dreamer), Si Perencana nyata (the realist), dan Si Pengkritik (the critic). "Nah, kadang, kita tidak tahu siapa yang sedang kita temui di meeting saat itu," katanya.
Walt Disney mengalami masa kecil yang tidak begitu normal untuk anak-anak seusianya. Setelah keluarganya mengalami kebangkrutan, mereka mulai berpindah dari satu kota ke kota yang lain sampai kemudian menetap di Kansas (saat itu Walt Disney berusia 9 tahun). Di kota ini Wal Disney menjalani kehidupan bersama ayahnya dengan sangat sederhana, ia membantu ayahnya di kebun apel, juga harus membantu ayahnya menjadi loper Koran dan setiap harinya ia harus bangun jam 03.30 untuk melakukan pekerjaannya sebagai pencuci kereta mayat.
Sampai disini saya tidak habis berpikir untuk anak seusia itu ia telah mendapatkan begitu banyak pengalaman.
Walt ternyata sangat menaruh minat pada bidang seni. Ia begitu sering menggambar hingga lukisan-lukisan Walt sangat terkenal di kotanya. Dan saat usia 16 tahun ia masuk militer, meskipun saat itu ia tidak sampai terjun dalam peperangan. Setelah selesai masa peperangan, maka mulailah Walt Disney mengejar mimpinya, ia ingin menjadi seorang Ilustrator. Berbagai usaha dilakukan mulai dari melamar di beberapa harian surat kabar sampai menawarkan jasa keahliannya keberbagai perusahaan tapi tidak ada yang berjalan lancar sampai kemudian ia bersama sahabatnya membentuk sebuah biro iklan sendiri. Disini sebenarnya ia sudah dapat memenuhi hidupnya sendiri meskipun pas-pasan, sampai suatu hari saat Walt tertarik dengan sebuah iklan di surat kabar, "Kansas City Film Ad Company memerlukan seorang kartunis". Inilah langkah awal Walt menarik dirinya keluar dari zona nyaman karena merasa impiannya belum terwujud. Ia kemudian melamar dan diterima sebagai kartunis muda berbakat di perusahaan KC Film Ac CompanyKaryanya langsung menarik perhatian sang bos karena bergerak keluar dari kebiasaan, sang bos pun memuji kartunis mudanya itu, namun sebagai seorang yunior, tentu saja ini tidak menyenangkan para senior yang sudah lama bekerja di perusahaan tersebut, karena mereka menganggap bahwa karya Walt Disney akan mengganggu cara-cara lama mereka. Walt tahu bahwa ia benar, maka setelah beberapa lama ia berhasil membujuk sang bos agar meminjamkan kamera kepadanya untuk melakukan percobaannya. Dan sejak saat itu ia tidak pernah berpaling lagi.
Di sebuah garasi kosong yang sudah dirombak jadi studio, ia mulai membuat film-film animasi pendek dengan menggunakan teknik hasil rekaannya. Ia kemudian memperlihatkan hasilnya kepada seorang pemimpin bisokop terkenal. Orang itu sangat terkesan. Sketsa-sketsa dan teknik film Walt sangat berbeda dengan yang sudah-sudah. Film kartunnya yang pertama segera diputar di bioskop-bioskop. Pada mulanya kartun-kartun ini dimaksudkan untuk menggantikan iklan-iklan agar penonton terus menikmati apa yang muncul di layar selama selang waktu. Walt menyebut film-film itu "Laugh-O-Grams". Karya-karyanya disenangi oleh penonton bioskop dan dalam waktu yang singkat Walt menjadi orang terkenal di kota itu. Film-film kartun menjadi semakin populer. Walt Disney menyewa ruang kantor yang lebih luas untuk usaha kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan modal awal sebesar $15.000. Ia mempekerjakan beberapa magang dan seorang salesman untuk mempromosikan Laugh-O-Grams di New York City. Impiannya untuk mandiri menjadi kenyataan pada waktu ia baru berumur 20 tahun.
Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari KC Film untuk bekerja sendiri sepenuhnya. Tetapi sukses tidak terjadi dengan sendirinya. Biaya produksi tinggi dan sikap perfeksionis Walt Disney (yang membuat dia menanamkan kembali semua uang hasilnya untuk memperbaiki hasilnya), disamping pasaran yang sangat terbatas, segera mengakibatkan kebangkrutan. Ini merupakan masa suram dalam hidupnya; ia telah beranggapan bahwa masa sulitnya akhirnya berlalu. Ia tidak beruang sedikitpun dan terpaksa tinggal di bengkel dengan makan dan tidur di sebuah bangku kecil, satu-satunya perabot yang dia miliki. Lebih jelek lagi, sekali seminggu ia harus pergi ke stasiun kereta api untuk mandi. Namun ada satu gagasan dalam otaknya yang harus segera diwujudkan.
Pada suatu malam bulan Juli 1923, dengan membawa semua uang di dalam saku baju setelan tuanya dari kain minyak berwarna abu-abu, pemuda kurus kering ini naik kereta api menuju Hollywood. Ia bertekad kuat untuk menjadi orang penting dalam dunia perfilman. 
Ketika tiba di Hollywood, Walt Disney hanyalah satu di antara banyak orang yang mengharapkan mewujudkan cita-citanya. Kakaknya Ray telah tinggal di California beberapa waktu lamanya, dan ia dengan senang hati mengundang adiknya tinggal di rumahnya. Walt mulai mengunjungi studio-studio film satu per satu. Ia bersedia bekerja apa saja asal ada hubunganya dengan perfilman. Namun kenyataan yang ia hadapi sangat berbeda, karena sebelum dirinya sudah lebih dulu ribuan pelamar telah antri dan ditolak disana. Keadaan ini sempat membuatnya drop namun ia tidak kehilangan mimpiannya. Maka mulailah Walt kembali ke papan gambar dengan kemauan keras untuk mencari tempat bagi dirinya. Ia menggambar film-film komik dengan maksud dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya menggunakan kembali pengalaman yang sudah diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-O-Grams. Ada seorang pemilik gedung bioskop yang begitu tertarik sehingga ia membeli berseri-seri film komik. Ia bahkan memesan rangkaian cerita Alice in Wonderland yang telah mulai dibuat oleh Walt Disney di Kansas. Kepada Disney ditawarkan uang $1.500. Jumlah sebesar itu jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Rangkaian seri Alice in Wonderland ini diputar berurutan sampai tiga tahun. Dengan hasil penjualannya Walt Disney bisa membeli rumah dan bahkan membangun studio filmnya sendiri.
Sesudah film-film Alice in Wonderland, Walt ingin menciptakan sesuatu yang baru dan yang benar-benar orisinil. Maka lahirlah "Mickey Mouse", nama yang diberikan oleh istri Disney, Lillian Bounds. Mickey Mouse dengan cepat menjadi bintang tenar di seluruh dunia, dan bahkan lebih terkenal daripada banyak bintang Hollywood. Walaupun demikian, pada mulanya para produser menyambut kedatangan Mickey dengan kurang bersemangat. Kira-kira pada waktu itu, film berbicara mulai muncul dan orang mulai memboikot film bisu. Disney pun bereaksi. Dengan kelompok pembantunya, ia memperkenalkan suatu metode baru untuk mensikronkan suara dan animasi. Disinilah metode imageneering mulai diterapkan Walt. Merespon keinginan pasar dan bertindak untuk merubah diri, ditunjukkan oleh Walt Disney dengan para asistennya terus berbenah dan film di film Bambi ia telah menggunakan teknik color dengan menggunakan 46 macam warna. Ia sadar untuk memiliki standart kualitas dari film-film kartunnya ia harus memiliki asisten yang juga harus memenuhi kualifikasi yang diinginkannya, maka mulailah ia mangadakan training kepada seluruh asistennya. Dan ketika perusahaannya bertambah besar, pada tahun 1930 ia kemudian membangun sekolah kartunis miliknya sendiri. 
Walt Disney sering bekerja hingga larut malam untuk menemukan gagasan dan ide-ide baru. Bahkan tidak jarang ia harus mengacak-acak kembali tempat sampah untuk melihat gagasan-gagasan yang pernah dibuat namun dibuang. Dari potongan-potongan inilah gagasan-gagasan besar sering ditemukan sehingga pada masa itu muncul karya-karya besarnya seperti Cinderella, Peter Pan dan Bambi. Pada tahun 1950-an, impian fantasmagorik Walt Disney-Disneyland mulai berkembang. Pada waktu itu, semua temannya, terutama bankir-bankirnya, menyatakan bahwa proyek ini gila-gilaan. Sekali lagi, Disney akan menunjukkan bahwa impian manusia dapat menjadi kenyataan. Dan pada tahun 1955 Disneyland akhirnya terwujud di Anaheim, California, Ini adalah hari terbesar dalam kehidupan Walt Disney. Dan sampai tahun 1985 Disneyland telah menyambut pengunjungnya yang ke 250 juta. Fantastic.



Tanpa prinsip-prinsip Si Pemimpi (the dreamer), Si Perencana nyata (the realist), dan Si Pengkritik (the critic), ia tak akan pernah menjadi Walt Disney yang besar: penerima 900 tanda kehormatan, 32 Oscar, lima Emmy, dan lima doktor honoris causa, perintis sejarah animasi dan salah seorang manusia terkaya di dunia. Ia telah mewujudkan impian-impiannya jauh melebihi harapannya yang paling muluk.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar